Menurut :Yumi Nakata
Ini sangat bermasalah ketika siswa Jepang bepergian untuk belajar di luar negeri. Sejumlah profesor di sekolah tempat saya bekerja mengatakan kepada saya bahwa siswa Jepang mereka sering kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Ini bukan siswa dari bagian inaka Jepang tetapi siswa internasional yang mengejar gelar doktor, jadi itu sangat serius.
Tetapi mengapa siswa Jepang tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris? Ini adalah sistem pendidikan Jepang? Itu budaya? Atau campuran keduanya?
Alasan 1: Pendidikan Bahasa Inggris yang Tidak Efektif.
Meskipun siswa Jepang belajar bahasa Inggris selama enam tahun (mulai tahun pertama sekolah menengah pertama), banyak dari mereka masih tidak dapat berkomunikasi bahkan dalam bahasa Inggris dasar. Ini karena pendidikan bahasa Inggris di sekolah Jepang terutama diarahkan untuk membantu siswa lulus ujian masuk universitas.
Mahasiswa Jepang yang ingin masuk ke universitas nasional harus melakukan dengan baik pada ujian "tengah" yang diselenggarakan di seluruh Jepang setahun sekali. Ujian pusat tidak menguji kemampuan komunikasi, hanya menulis dan tata bahasa. Dengan demikian, para siswa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghafal aturan tata bahasa Inggris yang rumit tetapi tidak pernah menghabiskan waktu sebenarnya menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi.
Alasan 2: Partisipasi Siswa Tidak Aktif
Seperti yang saya tulis di artikel saya sebelumnya yang membandingkan sistem pendidikan Jepang dan Amerika, pelajar Jepang tidak dianjurkan untuk berbicara di kelas. Sebaliknya sistem bergantung pada penghafalan hafalan informasi dari seorang guru Jepang yang tidak berbicara bahasa Inggris dengan baik.
Hanya ada sedikit diskusi siswa atau kegiatan kelompok dan bahkan di kelas bahasa Inggris kami, setiap kali guru kami bertanya “sukarelawan apa pun,” kami semua diam. Setelah belajar di Amerika, saya pikir partisipasi aktif sangat penting untuk meningkatkan kemampuan komunikasi bahasa Inggris.
Alasan 3: Budaya Malu
Hal ini berkaitan dengan alasan # 2 tetapi karena budaya “malu berdasarkan” di Jepang, banyak orang Jepang yang sangat takut membuat kesalahan atau merasa malu di depan umum. Bahkan ketika guru mendorong komunikasi terbuka, banyak siswa Jepang terlalu malu untuk berbicara selama kelas karena mereka tidak ingin membuat kesalahan di depan teman sekelas lainnya.
Orang Jepang sebagian besar benar-benar tertarik untuk belajar tentang budaya lain dan ingin berkomunikasi dalam bahasa Inggris, tetapi sampai pemerintah secara radikal merombak sistem pendidikan bahasa Inggris dan orang Jepang belajar untuk tidak peduli apa yang dipikirkan orang lain, mereka tidak akan pernah maju melampaui "ini adalah pena ”.
Menurut Anda, apa yang dapat dilakukan Jepang untuk meningkatkan tingkat bahasa Inggris?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar